Sesuatu yang tidak direncana itu kadang bisa menjadi luar biasa. Awalnya cuma mau makan fast food di McD, malah menjadi petualangan yang menyenangkan Sabtu, 25 April kemarin. Nah, niat mau makan di McD hari itu saya ajaklah Grace sang penikmat fast food nomor satu di Makassar.
|
Grufie menunggu Sushi (1) |
|
Grufie Menunggu Sushi (2) |
|
Groufie Menunggu Sushi (3) |
Kita pun akhirnya ketemu di McD Pettarani sambil ngobrol. Dalam obrolan saya gak sengaja mengutarakan niat dan keinginan buat bisa ke pantai lihat sunset. Dan berhubung dia juga penikmat sunset, kami pun sepakat buat liat sunset hari itu.
Waktu yang masih menunjukkan pukul 14.00 sepertinya dirasa terlalu cepat untuk ke pantai. Tiba-tiba saya teringat sama Egar, cowok Jomblo yang lagi hectic dengan kerjaannya. Kebetulan sebelumnya dia minta bantuan buat dibantu cari berkas di kantornya. Mungkin sambil mengisi waktu luang saya dan grace bisa menambah amal dengan membantu Egar.
|
Korban Kerakusan Tiga Manusia Balala (1) |
|
Korban Kerakusan Manusia Balala (2) |
|
Korban Kerakusan Manusia Balala (3) |
Nah, kami berdua pun sepakat buat ke Labuang Baji, tempat Egar kerja. Sampai disana kami pun berhasil membantu menyelesaikan kerjaannya Egar. Tak lupa saya mengajak Egar buat ikutan jalan-jalan melihat sunset dan kami sepakat buat ke daerah Trans Studio untuk menikmati Sunset hari itu.
Nah, entah pikiran dan ide darimana. Hari itu kami juga sepakat untuk tidak menggunakan motor dan menyimpannya di Labuang Baji. Kami berencana memakai fasilitas BRT untuk ke TSM. Tapi halte BRT berada di Mall Ratu Indah (MARI) yang jaraknya lumayan jauh dari Labuang Baji. Tapi entah darimana bisikan gaib itu datang. Kami memutuskan untuk jalan kaki menuju MARI.
|
Hujan, Berteduh di Golden Suki Hasanuddin |
Sampai di MARI dengan tampang habis dikejar Anjing Gila karena perjalanannya yang cukup menguras tenaga. Bus yang ditunggu tidak juga datang yang datang malah hujan deras yang tentunya menggagalkan rencana untuk melihat sunset. Dengan kecewa kami ke McD untuk membuat rencana lain.
Pilihan jatuh ke Sushi Tei, berhubung Egar sebelumnya juga sudah ngidam makan Sushi bahkan beberapa hari sebelum rencana dadakan ini dilaksanakan. Akhirnya dengan kami pun menuju Sushi Tei jalan Pattimura. Sesampai disana ternyata ada event Makassar Cullinary Night Festival 2015 di Seberang Jalan, event yang menyediakan banyak tenant makanan dengan berbagai macam makanan yang unik.
|
Makassar Cullinary Night 2015 (1) |
|
Makassar Cullinary Night 2015 (2) |
|
Makassar Cullinary Night 2015 (3) |
|
Makassar Cullinary Night 2015 (4) |
|
Makassar Cullinary Night 2015 (5) |
Tapi karena godaan Sushi lebih kuat. Kami pun melaksanakan niat awal untuk melahap sushi hari itu yang membuat kami melewatkan sunset di Sushi Tei dengan langit medung. Selesai pukul 19.00 waktu yang masih sangat pagi untuk pulang. Mengingat diseberang jalan ada Makassar Cullinary Night. Akhirnya dengan iseng kami kesana. Ternyata disana memang banyak menyediakan makanan yang enak-enak bahkan sushi pun ada disana.
Satu menu yang membuat saya tergoda adalah Sosis Bakar, niat untuk membeli tapi melihat antrian yang sangat panjang akhirnya saya mengurungkan niat untuk membeli apalagi hujan malam itu juga menambah malas untuk berdiri di acara outdoor itu.
Masih kurang untuk mengisi weekend dan malam minggu, kami sepakat untuk ngeMall dan Karaokean di MARI.Sampai disana kami pun menyewa medium room selama sejam ditemani sebotol Aqua demi menghemat kantong. Dengan suara pas-pasan kami mengubah ruangan karaoke menjadi ruangan untuk mengeluarkan uneg-uneg dan beban dengan teriak sampai suara habis. Beda dengan orang lain yang menjadikan karaoke room menjadi tempat ajang pamer suara. Hahah.
|
Pulang Jalan Kaki Biar Sehat (1) |
|
Pulang Jalan Kaki Biar Sehat (2) |
Nah, suara habis. Kami bertiga kemudian keliling MARI buat mencoba jam tangan mahal yang ujung-ujungnya gak dibeli. Puas melihat-lihat jam tangan dan waktu yang sudah menunjukkan pukul 22.00 kami memutuskan untuk pulang dengan kenekatan kami lagi, "Jalan Kaki". Walaupun capek dan hujan kami pun jalan kaki pulang ke Labuang Baji untuk mengambil kendaraan. Tidak langsung pulang kami pun ngobrol sambil menunggu hujan reda.
Pelajaran yang saya dapat di hari itu, waktu kosong dan teman yang nekat bisa membuat harimu lebih berwarna dan membuat weekendmu bisa beda dari biasanya. Memang benar juga, dibandingkan dengan berkoar-koar di grup chat mmbuat rencana sematang mungkin yang akhirnya tidak jadi. Beda halnya dengan rencana dadakan yang awalnya cuma mau nongki malah berujung petualangan yang menyenangkan, mengenyangkan, dan memuaskan.(
reza)